Total Tayangan Halaman

Jumat, 09 Maret 2012

Koizora : Satu Pelajaran, Jangan Terlalu overestimate Sama Film




Yup, sehabis nonton film ini ada satu pelajaran yang biasa saya petik: jangan terlalu overestimate sama film. Apalagi kalo kata orang-kata orang, katanya si anu film ini bagus loh, keren deh, dll. Itulah yang saya dapat sebelum nonton film Koizora ini. Saya udah mikirin kalo film ini bagus banget dsb. Nyatanya, setelah nonton saya malah kecewa banget…
Di film ini love equals lust. Saya malah heran, kok film ini bener-bener gak memperlihatkan (atau setidaknya) menyisipkan budaya asia mereka, di film ini malah kayaknya para remaja diperlihatkan layaknya remaja-remaja barat yang seneng party, minum alcohol, sex bebas. Dan pemerannya kayaknya dibayar Cuma buat nyium sana-sini, gonta-ganti pasangan. Saya malah heran, mana sisi romantisnya kalau kayak gini? Mending saya nonton A Walk to Remember (meskipun saya ogah nonton film itu lagi) semenyimpang-nyimpangnya film itu dari novel tapi lebih baik.
Tapi seenggaknya film yang kurang bagus itu, terkaburkan ketidakjelasan ceritanya dengan pemandangan alam yang bagus, pengambilan gambar yang pas, apalagi padang rumputnya, dan terutama langit birunya.
Sekali lagi, pelajaran yang bisa diambil adalah, sebaiknya jangan nonton film berdasarkan rekomendasi orang yang punya selera yang beda dari kita dan jangan terlalu berlebihan berpikir kalo film ini bakalan bagus karena melihat pemainnya (disini role palayingnya : Miura Haruma & Yui Aragaki). Hasilnya adalah kecewa berat setelah tau film itu gak sebagus yang kita bayangkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar