Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 November 2011

Kepemimpinan dalam Organisasi

Kepemimpinan dan organisasi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Karena, dimana ada sebuah organisasi pasti di situ ada kepemimpinan yang berkuasa dan bertanggung jawab atas berlangsungnya organisasi tersebut. Jika dipisahkan antara kepemimpinan dan organisasi secara harfiah, maka organisasi dapat diartikan sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa atau banyak orang dengan latar belakang yangberbeda kemudian membentuk sebuah struktur untuk menyusun sebuah program kerja demi tujuan bersama. Untuk pengertian kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda dan beragam berikut akan dijelaskan mengenai definisi kepemimpinan.
             Menurut Stogdill (1974) banyak sekali definisi dari kepemimpinan. Hal ini dikarenakan, banyak sekali orang yang mencoba mendefinisikan arti kepemimpinan tersebut. Namun demikian, kita tetap bisa menarik simpulan dari garis besar definisi-definisi kepemimpinan tersebut.
            Sarros-Butchatsky (1996) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas para anggota kelompok demi mencapai tujuan tertentu untuk kepentingan bersama yang dapat  memberikan manfaat bagi organisasi maupun individu. Sedangkan menurut Anderson (1988), Kepemimpinan didefinisikan dengan menggunakan kekuatan untuk memengaruhi sebagian atau seluruh orang dengan beberapa jalan  untuk mencapai tujuan tertentu.
            Dari dua pendapat diatas kita dapat menarik beberapa simpulan, pertama, suatu kepemimpinan harus melibatkan pihak lain seperti karyawan, anggota, atau pengikut. Para karyawan, anggota, atau pengikut ini harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Namun demikian suatu kepemimpinan juga tak dapat terwujud tanpa adanya karyawan, anggota, atau pihak lain tersebut. Kedua, seorang pemimpin yang baik dengan kekuasaannya harus mampu mengajak pengikutnya, anak buahnya, atau para anggotanya untuk bersama-sama mencapai tujuan mereka, program kerja mereka dengan hasil yang memuaskan. Ketiga, kepemimpinan juga membutuhkan sebuah integritas, tanggung jawab, pengetahuan yang luas, percaya diri, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan sangat baik dalam organisasi.
            Sekarang, muncul pertanyaan tentang, bagaimana contoh pemimpin yang baik dalam organisasi?  atau Apakah bisa seorang pemimpin yang berhasil dalam satu organisasi kemudian dipindahkan ke organisasi lain untuk mencapai keberhasilan yang sama? Untuk menjawab pertanyaan pertama, kita tentunya punya pandangan tersendiri tentang contoh pemimpin yang baik seperti apa, atau apa yang harus dilakukan seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin yang baik dan sebagainya. Namun belakangan ini pun banyak pula sekelompok orang yang sudah memolakan pikiran mereka dan memiliki tolak ukur atau barometer seperti apa pemimpin yang baik itu. Menurut Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang dikatakan pemimpin yang baik apabila memiliki bakat-bakat kepemimpinan yang kemudian terus dipupuk dan diasah dengan aktif mengikuti berbagai organisasi positif  peranan penting dalam organisasinya. Intinya, seorang pemimpin mempunyai latar belakang kepemimpinan atau setidaknya pernah mengikuti beberapa keorganisasian dan memeiliki peran penting di tempatnya. Dengan memiliki banyak pengalaman dalam bidang organisasi, seseorang akan dengan sendirinya mempunyai pengetahuan yang luas. Baik secara teoritikal maupun secara prakteknya.
                Untuk pertanyaan yang kedua, perilaku “mentransfer” seorang pemimpin dari satu organisasi ke organisasi lain demi mencapai suatu keberhasilan dalam organisasi tersebut sebenarnya telah menjangkiti beberapa pemimpin dalam beberapa organisasi dan partai dalam negeri ini. Mereka dipandang oleh masyarakat seolah-olah seperti “kutu loncat” sehingga pada akhirnya, kepemimpinan mereka pun diragukan oleh masyarakat. Ketika seseorang telah dinyatakan berhasil dalam memimpin sebuah organisasi tersebut banyak organisasi yang langsung meliriknya untuk direkrut menjadi calon pemimpin yang akan datang. Padahal, keberhasilan seorang pemimpin bukan merupakan jaminan keberhasilan bagi organisasi. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan juga kerjasama yang baik antara pemimpin dan para anggotanya.


N.B. Ini essay yang dibuat untuk acara LKMM Pradasar Matematika UNDIP 2011.
        Bangganya bisa kuliah disini karena acara untuk mabanya nggak ada yang nggak bermakna.
         MIPA UNDIP JAYA!!! MATEMATIK ALL THE WAY!!

Bolu Keju


agak bantat sih,, tapi kejunya berasa banget looh... dan gak amis


Bolu keju ini dibuat beberapa sebelum kepergian saya yg mendadak ke Semarang. Sebenarnya, resep ini boleh lihat di blog orang juga, tapi udah dimodifikasi sedikit oleh saya. Selamat mencoba… :D
Bahan :
~ 200 gram Gula pasir
~100 gram Mentega, cairkan
~7 butir Kuning telur
~5 butir putih telur
~250 gram Tepung terigu, ayak
~100 gram keju cheddar parut
~1 bks Vanili
Cara :
~Kocok kuning telur, gula dan vanili hingga mengembang……adonan 1
~Kocok putih telur sampai kaku di wadah yang lain…..adonan 2
~Campur adonan 1 dengan adonan 2, aduk
~Masukkan keju cheddar parut, aduk
~Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan
~Terakhir, masukkan margarine sambil terus diaduk
~Tuang ke dalam Loyang, taburi atasnya dengan keju
~Panggang di dalam oven selama ±45 menit
Selamat Mencoba!!

Gema Takbir di Hari Raya



Sayup terdengar takbir bersahut-sahutan di malam yang sepi. Di wisma yang sepi....
Ini kali keduanya saya bertakbir menyambut hari ied tanpa keluarga...
Terasa sedih memang, terutama saat mendengar takbir pertama bergema sehabis azan Maghrib berkumandang. perasaan senang (karena akhirnya buka puasa juga... hehehe), bersyukur (karena masih bisa mendengar kumandang takbir tahun ini...), sedih sekaligus merinding...

Lebaran Adha kali ini terasa berbeda karena tanpa keluarga dekat...

sepi....

Sempat terpintas dalam hati ketika lebaran Idul Fitri (yg lagi2 nggak di rumah..) kenapa aku mau sekolah jauh-jauh? kenapa aku mau ambil jalan ini? dan beberapa pertanyaan penyesalan dalam hati....
'nyangsang' ditempat yang belum dikenal, nggak ada keluarga... yang dikenal.......

Tapi sungguh semua pertanyaan itu sudah terjawab dengan sendirinya,,,,
perlu mencoba berpikir positif selama berhari-hari...
bersekolah di sini merupakan pilihan saya, memilih sekolah ini dan jurusannya pun pilihan saya, memilih untuk tinggal jauh dari orang tua adalah pilihan saya. Ketika saya memilih itu semua berarti saya harus siap menghadapi segala konsekuensinya,,,

Termasuk saat ini, sendiri ketika malam takbiran...


Beberapa orang bilang mungkin ini adalah sebuah 'proses pendewasaan' yang harus Milla hadapi. Dimana dalam proses itu saya harus banyak memilih, memikirkan konsekuensi dari pilihan saya, bertanggung jawab, serta mandiri dan beberapa hal2 yang tidak saya sukai. Tapi saya mencoba mengerti,,, meskipun sulit.

Di sela-sela gemar takbir yang sahut-menyahut tiada henti ....
sekali lagi, saya mencoba untuk memahami dan mengerti sebuah 'proses pendewasaan' itu dengan berpikir positif dan mengambil hikmah dibalik 'pilihan saya' ini...